Meski ia memiliki pendidikan yang
cukup tinggi, namun hal itu tak menjadikan langkah Mistar untuk mencapai
cita-citanya mudah. Ia malah harus menjadi seorang TKI beberapa tahun untuk
bisa menjadi seperti sekarang. Oleh sebab itu, patut baginya untuk menerima
anugerah asuransi wakaf dari
Allianz!

PHK hingga Menjadi TKI
Sebenarnya, setelah lulus kuliah,
Mistar sempat mendapatkan pekerjaan yang bagus di sebuah perusahaan ternama di
Sumatera Utara. Namun, akibat krisis moneter, ia terpaksa menerima PHK dari
perusahaan tempatnya bekerja. Hal tersebut jelas membuat kondisi keuangan
Mistar terganggu.
Setelah itu, ia diterima bekerja di
sebuah pabrik roti di Tanjungpura. Namun tampaknya nasib buruk masih
menaunginya karena tak lama perusahaan itu juga turut bangkrut dan ia kena PHK
lagi. Namun, dari pabrik roti tersebut, Mistar mendapat pengalaman yang
banyak. Ia kembali melamar pekerjaan di tempat lain namun hasilnya belum
maksimal.
Setelah menganggur hampir satu
tahun, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi TKI di tahun 1999. Bukan tanpa
tujuan, ia memutuskan menjadi TKI karena berharap bisa mengumpulkan modal
untuk memulai usaha sendiri. Hasil kerja kerasnya terkumpul. Ia bisa membeli
rumah dan tanah serta mengumpulkan modal untuk usaha.
Dengan modal itulah ia membangun
pabrik rotinya sendiri. Roti hasil produksinya dijual dengan harga murah namun
itulah yang jadi daya tariknya. Sampai kini, toko roti Mistar masih ada dan
terus mengalami peningkatan. Kini pun, karyawannya makin banyak dan mereka
semua diajari untuk menjadi pebisnis juga, bukan hanya menjadi karyawan saja.
Asuransi Allianz Wakaf
Langkahnya yang berat dan kisahnya
yang menginspirasi tentunya bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang. Oleh
sebab itu, layak baginya untuk menerima anugerah asuransi Allianz wakaf. Ada
banyak manfaat yang bisa ia dapatkan dari asuransi ini semisal perlindungan
asuransi jiwa dasar, asuransi penyakit kritis, cacat total dan masih banyak
lagi.